Observasi Proses Produksi dan Analisis Kelebihan serta Kekurangannya

 Oleh: Salsabila Hesa Khalilah [AE46]





Identitas Usaha

  • Nama Usaha: Bakso Gepeng 99 Pak Iwa
  • Jenis Usaha: Kuliner / Bakso gepeng
  • Lokasi: Metland Puri, Jl. Katleya Ayu No. G7-25, Petir, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten
  • Jam Operasional: 10.00 – 22.00 WIB

1. Identifikasi & Deskripsi Proses Produksi

1.1 Deskripsi Umum Usaha

Bakso Gepeng 99 Pak Iwa adalah warung bakso gepeng yang cukup dikenal di Tangerang (lokasi Metland Puri). Ciri khas utamanya adalah bakso gepeng atau bakso dengan bentuk pipih. Menurut daftar menu (dari foto yang kamu kirim), mereka menyediakan banyak varian bakso gepeng (polos, urat, campur), paket dengan mie atau nasi, dan minuman.

Karena variasi menunya cukup luas, usaha ini bukan hanya warung bakso sederhana, tetapi sudah cukup terorganisir dari segi produksi dan pelayanan. Warung ini juga melayani delivery memalui ojek online  / takeaway.


 1.2 Jenis Produk

  • Bakso Bihun
  • Bakso Kwetiau
  • Bakso Tahu
  • Bakso Toping (tulang rangu, urat potong, tetelan)
  • Bakso Paket Komplit

 

1.3 Tahapan Proses Produksi (Asumsi Berdasarkan Usaha Bakso Gepeng)

  1. Penerimaan dan Pemeriksaan Bahan Baku
    • Daging sapi (atau campuran) dibeli dari supplier lokal.
    • Tepung bakso (kanji atau tapioka).
    • Bumbu (bawang putih, garam, merica, kaldu, dsb).
    • Air es untuk adonan bakso.
    • Untuk kuah: tulang sapi / ayam, bawang goreng, daun seledri, dsb.
  2. Pencampuran / Pengulenan Adonan Bakso
    • Daging digiling halus, kemudian dicampur dengan tepung + bumbu + air es.
    • Uleni sampai tekstur adonan elastis & kenyal (agar gepeng bisa dipadatkan).
  3. Pembentukan Bakso Gepeng
    • Adonan dipipihkan menjadi gepeng (bukan bola). Bisa manual atau menggunakan cetakan.
    • Pengaturan ketebalan agar gepengnya konsisten (penting untuk rasa & tekstur).
  4. Perebusan Bakso
    • Bakso gepeng direbus dalam panci besar / air mendidih.
    • Setelah matang, bakso diangkat dan tiriskan.
  5. Persiapan Kuah
    • Rebus tulang / daging untuk membuat kaldu kuah.
    • Tambahkan bumbu (garam, bawang, merica, dsb).
    • Saring kaldu agar bersih sebelum disajikan.
  6. Perakitan Pesanan / Pelayanan
    • Masukkan bakso gepeng ke mangkok.
    • Tambahkan kuah panas.
    • Jika pelanggan pesan paket, tambahkan mi atau nasi sesuai pesanan + pelengkap (seledri, bawang goreng, dll).
    • Sajikan / kirim (jika takeaway atau delivery).
  7. Pengemasan (Jika Ada Pesanan Delivery)
    • Gunakan wadah yang aman untuk kuah dan bakso.
    • Pastikan packaging rapi agar bakso dan kuah tidak tumpah.
  8. Penyimpanan Bahan dan Sisa
    • Sisa daging, tulang, dan bahan bakso disimpan di lemari pendingin / freezer.
    • Tulang kuah bisa disaring dan limbah daging dipisahkan.

1.4 Alur Kerja & Layout Fasilitas (Asumsi)

Berikut perkiraan layout warung / dapur Bakso Gepeng 99 Pak Iwa + alur kerjanya:

  • Zona Bahan Baku: Rak untuk daging, tepung, bumbu.
  • Zona Adonan: Meja besar + wadah untuk mengulen adonan bakso + penggilingan daging.
  • Zona Pembentukan Gepeng: Meja cetak gepeng (atau area untuk meratakan adonan).
  • Zona Perebusan: Panci besar / wadah untuk merebus bakso gepeng.
  • Zona Kuah: Tempat untuk membuat dan menyaring kuah.
  • Zona Perakitan Pesanan: Meja untuk merakit mangkok pesanan (bakso + kuah + topping).
  • Zona Pelayanan: Area tempat duduk pelanggan dan counter pesanan takeaway.
  • Zona Pengiriman / Takeaway: Meja untuk bungkus pesanan dan rak minuman / kemasan.

Alur kerja bersifat linear: bahan baku → produksi → layanan


1.5 Penggunaan Tenaga Kerja, Bahan Baku & Peralatan

  • Tenaga Kerja: tukang adonan, pencetak gepeng, koki perebus, perakit pesanan, pelayan / kasir
  • Bahan Baku: daging, tepung kanji/tapioka, air es, bumbu, tulang, mi/nasi, bahan pelengkap (seledri, bawang goreng)
  • Peralatan: penggiling daging, wadah adonan, meja cetak, panci besar, kompor, saringan, meja perakitan, peralatan makan & saji


1.6 Sistem Pengendalian Mutu

  • Pemeriksaan kesegaran bahan baku (daging, tulang)
  • Standarisasi adonan (proporsi daging-tepung) agar gepeng konsisten
  • Pengaturan waktu perebusan untuk memastikan matang sempurna
  • Saring kuah agar bersih dan tidak berpartikel kasar
  • Pemeriksaan pesanan sebelum disajikan (jumlah bakso gepeng, kuah, mi/nasi)
  • Kebersihan alat produksi dan area dapur

2. Analisis Kelebihan & Kekurangan Proses Produksi

2.1 Efisiensi Waktu & Tenaga

Kelebihan:

  • Membentuk gepeng bisa lebih cepat dibanding membulat → mempercepat produksi
  • Alur kerja linear mengurangi perpindahan tidak efisien
  • Pembagian tugas jelas → pekerja spesialis meningkatkan produktivitas

Kekurangan:

  • Jika pencet gepeng manual, bisa butuh tenaga dan waktu lebih banyak
  • Perebusan mungkin memerlukan pemantauan agar tidak hancur → perlu perhatian khusus

 

2.2 Kualitas Produk & Konsistensi

Kelebihan:

  • Bentuk gepeng unik → diferensiasi produk
  • Jika adonan konsisten, tekstur gepeng bisa seragam
  • Perakitan pesanan terstruktur → pelanggan mendapatkan paket sesuai harapan

Kekurangan:

  • Ketebalan gepeng bisa bervariasi jika tidak distandarisasi → memengaruhi tekstur
  • Kualitas kuah bisa berbeda setiap hari jika tulang / bumbu berubah

 

2.3 Pengelolaan Bahan Baku & Limbah

Kelebihan:

  • Tulang kuah bisa dimanfaatkan secara maksimal → mengurangi limbah
  • Sisa adonan dapat diolah ulang jika direncanakan dengan baik

Kekurangan:

  • Limbah tulang (atau daging sisa) bisa banyak → perlu sistem pembuangan atau pemanfaatan
  • Sisa adonan atau bakso gagal cetak bisa terbuang jika tidak dikontrol

 

2.4 Penggunaan Teknologi & Otomasi

Kelebihan:

  • Bisa memakai penggiling daging modern → mempercepat dan meratakan adonan
  • Cetakan gepeng bisa meningkatkan kecepatan dan konsistensi

Kekurangan:

  • Banyak proses masih manual (cetak, rebus, perakitan) → belum sepenuhnya otomatis
  • Belum ada sistem digital untuk memonitor pesanan & produksi secara real-time

 

2.5 Sistem Dokumentasi & Pelaporan

Kelebihan:

  • Pencatatan manual stok bahan baku dan pesanan mungkin sudah berjalan
  • Bisa melacak penggunaan daging / bahan setiap hari jika worker mencatat

Kekurangan:

  • Tanpa digitalisasi, catatan bisa salah, hilang, atau kurang detail
  • Sulit menganalisis efisiensi produksi (waktu, bahan, limbah) tanpa data yang lengkap

3. Rekomendasi Perbaikan

  1. Penerapan Lean / Kaizen
    • Buat SOP visual untuk pencet gepeng agar seragam dan efisien
    • Lakukan evaluasi mingguan singkat (misalnya 10 menit) untuk identifikasi pemborosan dan perbaikan proses
  2. Perbaikan Layout
    • Tambahkan meja khusus untuk cetak gepeng dekat area uleni agar alur lebih efisien
    • Buat zona pendinginan / tirisan untuk bakso setelah direbus agar tidak antre
  3. Penguatan Kontrol Kualitas
    • Gunakan timer digital untuk perebusan bakso gepeng agar semua batch matang dengan konsisten
    • Lakukan sampling harian kuah (rasa, kejernihan) dan bakso (tekstur, kepadatan)
  4. Digitalisasi Proses
    • Gunakan Google Sheets / Excel untuk mencatat stok bahan baku (daging, tepung, tulang, bumbu)
    • Pakai aplikasi kasir / POS sederhana untuk mencatat pesanan, kombo, paket → memudahkan rekonsiliasi stok dan penjualan
  5. Pelatihan SDM
    • Latih karyawan cara mencetak gepeng agar ukuran dan ketebalan konsisten
    • Beri pelatihan kebersihan dapur (sanitasi, cuci peralatan, manajemen limbah)
    • Latih perakit pesanan agar paket bakso + mie / nasi + kuah bisa dirakit cepat dan akurat.


Komentar