Loker Charging Card: Solusi Inovatif untuk Kebutuhan Pengisian Daya Aman di Kampus

 Oleh: Salsabila Hesa Khalilah (AE46)


Area Observasi: Kampus Universitas Mercu Buana

BAGIAN 1: LATAR BELAKANG

A. Deskripsi Area Observasi

Area observasi yang dipilih adalah Kampus Universitas Mercu Buana, terutama area kantin, sasana, dan lorong koridor setiap gedung. Lokasi-lokasi ini merupakan tempat berkumpulnya banyak mahasiswa setiap harinya untuk makan, berdiskusi, atau sekadar menunggu kelas. Aktivitas mahasiswa yang tinggi menjadikan area ini sangat dinamis dan ramai.

B. Alasan Pemilihan Area
Kampus dipilih sebagai area observasi karena:

  • Jumlah mahasiswa sangat banyak dan aktivitasnya padat.
  • Mahasiswa sangat membutuhkan HP dan laptop untuk belajar maupun berkomunikasi.
  • Banyak keluhan tentang keterbatasan stop kontak  listrik di area publik kampus.
  • Mahasiswa sering mengalami kesulitan saat ingin ngecas sambil tetap melakukan aktivitas yang lain

C. Metode Observasi yang Digunakan

  1. Observasi langsung selama 2 hari di kantin, sasana, dan lorong gedung kampus pada jam istirahat.
  2. Wawancara semi-terstruktur terhadap 6 mahasiswa. 
  1. jam istirahat.
  2. Wawancara semi-terstruktur terhadap 6 mahasiswa.

 

BAGIAN 2: HASIL OBSERVASI

A. Tabel Data Observasi

Hari / Waktu

Lokasi

Fenomena yang Diamati

Jumlah Mahasiswa yang Terpengaruh

Masalah yang Terjadi

Rabu / 09.00-09.30

Kantin

Mahasiswa mencari stop kontak tapi tidak tersedia

± 7

Tidak ada fasilitas charging sama sekali, beberapa mahasiswa sampai pindah lokasi, agar bisa makan sambil mengecas.

Rabu / 12.15–12.45

Sasana

Mahasiswa duduk lama tapi tidak bisa ngecas

±15

Tidak ada colokan, beberapa mahasiswa ada yang  membawa powerbank pribadi, tapi tidak semua punya.

Kamis / 10.00–11.05

Lorong koridor setiap gedung

Tidak semua bangku terdapat stop kontak

±20

Risiko kehilangan tinggi, stop kontak jauh dari tempat duduk.


B. Ringkasan Wawancara

No.

Inisial/Peran

Lokasi Aktivitas

Pernyataan / Keluhan Utama

 1.

 

R (Mahasiswa)

Kantin

“Di kantin nggak ada colokan sama sekali. Jadi kalau baterai habis, jadi harus pindah ke perpus buat ngecas.”

 2.

F (Mahasiswa)

Sasana

“Kalau lagi diskusi kelompok di sasana, baterai HP cepat habis. Kadang juga lupa bawa Powerbank.”

 3.

A (Mahasiswa)

Lorong gedung

“Kalau di lorong setau aku sih ada colokan, tapi sedikit banget gitu. Sering ganti-gantian juga sama teman yang lain, apalagi kalau pas jam istirahat.”

 4.

S (Mahasiswa)

Sasana

“Menurut aku, di sasana seharusnya ada colokan begitu sih. Soalnya kan banyak juga nih mahasiswa nongkrong atau nugas di sana.”

 5.

K (Mahasiswa)

Kantin

“Waktu itu saya butuh ngecas sambil mau makan, tapi karena nggak ada colokan, saya terpaksa keluar kantin dan nyari tempat supaya tetap bisa ngecas sambil makan.”

 6.

M (Mahasiswa)

Lorong gedung

“Kalau ngecas di lorong gitu, harus sambil ditungguin gitu. Nggak berani buat ditinggal, takut HP-nya hilang.”


C. Tiga Masalah Teridentifikasi + Analisis

  1. Keterbatasan colokan  di area kantin dan sasana → banyak mahasiswa mengeluhkan tidak tersedianya colokan di kantin dan sasana, padahal kedua tempat tersebut sering digunakan untuk nongkrong, makan, dan mengerjakan tugas.
  2. Harus bergantian menggunakan colokan di lorong kampus → Karena jumlah colokan terbatas, mahasiswa sering harus bergantian untuk mengisi daya. Saat jam istirahat, banyak yang menunggu giliran sehingga pengisian daya menjadi tidak efisien.
  3. Masalah keamanan saat mengisi daya → Mahasiswa merasa khawatir meninggalkan HP saat mengecas di lorong karena tidak ada pengawasan. Risiko kehilangan cukup tinggi, sehingga banyak yang harus menunggu di tempat selama pengisian daya.

BAGIAN 3: IDE BISNIS TERPILIH

A. Deskripsi Ide Bisnis
Loker Charging Card adalah loker pengisian daya elektronik yang dilengkapi dengan slot charger dan sistem akses menggunakan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) atau kode unik. Mahasiswa dapat menyimpan HP atau laptop mereka untuk di-charge dengan aman sambil melakukan aktivitas lain.

B. Alasan Pemilihan Ide

  •         Langsung menjawab tiga masalah utama: colokan terbatas, keamanan, dan harus bergantian menggunakan colokan.
  •        Potensi pasar besar karena pengguna utama (mahasiswa) sangat bergantung pada perangkat elektronik.
  •         Teknologi dan sistemnya relatif mudah diimplementasikan di lingkungan kampus.

C. Business Model Canvas (Sederhana)

Komponen

Keterangan

Customer Segment

Mahasiswa

 

 

Value Proposition

Solusi charging aman, praktis, dan modern

Channels

Sosialisasi kampus, spanduk, media sosial

Customer Relationship

Self-service dengan sistem kartu

Revenue Streams

Sewa per jam / sistem top-up

Key Activities

Pengadaan & instalasi loker, operasional, promosi

Key Resources

Loker charging, sistem Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), tim teknis

Key Partners

Kampus, supplier loker & charger

Cost Structure

Pembelian loker, instalasi, perawatan, listrik


BAGIAN 4: ANALISIS KELAYAKAN

A. Target Pasar: Mahasiswa aktif Universitas Mercu Buana.

B. Keunikan/Nilai Tambah: Aman, modern, rapi, self-service. Belum ada layanan serupa di kampus.

C. Analisis Kompetitor:

  •     Colokan biasa: gratis tapi terbatas & tidak aman.
  •      Powerbank pribadi: fleksibel tapi tidak semua punya dan bisa hilang juga.

D. Estimasi Biaya Awal:

·         Loker 10 slot: Rp7.000.000

·         Instalasi & sistem kartu: Rp2.000.000

·         Total: Rp9.000.000

·         Harga Sewa: Rp-,3.000 per jam.



BAGIAN 5: RENCANA IMPLEMENTASI

A. Langkah 30 Hari Pertama

·         Minggu 1: Ajukan izin ke pihak kampus, survei lokasi strategis.

·         Minggu 2: Pengadaan loker & sistem kartu.

·         Minggu 3: Instalasi dan uji coba sistem.

·         Minggu 4: Sosialisasi dan soft launching.

B. Sumber Daya yang Dibutuhkan

·         2 teknisi untuk instalasi

·         Tim operasional kecil (bisa mahasiswa Teknik)

·         Modal awal ± Rp9.000.000

·         Perangkat loker, charger, sistem kartu

C. Metrik Keberhasilan

·         Jumlah pengguna harian

·         Pendapatan per minggu

·         Tingkat kepuasan pengguna

·         Jumlah keluhan teknis


BAGIAN 6: REFLEKSI

A. Pembelajaran dari Tugas
Proses ini mengajarkan bahwa ide bisnis yang efektif berawal dari masalah nyata di sekitar kita. Observasi lapangan dan wawancara membantu menemukan kebutuhan yang belum terpenuhi.

B. Tantangan yang Dihadapi

·         Mendapat izin dari pihak kampus.

·         Perhitungan biaya dan teknis instalasi.

·         Edukasi mahasiswa untuk mau mencoba sistem baru.

C. Rencana Pengembangan Selanjutnya

·         Menambah unit loker jika respon positif.

·         Menambahkan fitur reservasi online.

·         Paket langganan bulanan bagi pengguna rutin.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Startup Unicorn dan Decacorn: Bagaimana Mereka Berkontribusi untuk Negeri?

Evaluasi Tugas 01, 02, 03

Peran Baso Aci & Seblak “She Neng Geulis” dalam Menggerakkan Ekonomi Lokal di Kelurahan Cipadu Jaya